Cerita Belalang Anggrek
Belalang Anggrek
Teman-teman, kali ini saya akan
menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akan
menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek
atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang
sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti
namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek.
Pada bagian berikutnya, saya akan
menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk
tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas
kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan
dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala
belalang anggrek dapat berputar 3600 . Di bagian toraks terdapat tiga pasang
kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri
dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian
abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya
lebih keras.
Ukuran tubuh belalang anggrek
berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar
2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen
merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar
putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya
dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan
dan kondisi cahaya.
Belalang anggrek merupakan
predator polifagus atau pemak an beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa
serangga lain yang bertubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat.
Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian
mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan menggunakan kaki depannya untuk
menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup.
Belalang anggrek merupakan hewan
yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur,
nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur
tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka.
Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan.
Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat
menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah
mengapa belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Sebagai penutup, saya akan
menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia
untuk membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga
dijadikan peliharaan.
Demikian laporan hasil observasi
saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua.
Komentar
Posting Komentar